Powered By Blogger

Rizky Arif

Minggu, 31 Januari 2010

KONSEP AJARAN AGAMA HINDU BUDHA YANG MERAMBAT KE TUBUH ISLAM











Masuknya ajaran-ajaran yang dahulu menyisakan dampak sampai sekarang, yang kerap paling banyak pelaku penggunaan ajaran terdahulu tersebut adalah islam sendiri. Ironisnya tidak hanya satu dua yang di jadikan adat atau kebiasaan di kalangan islam tersendiri. Salahsatu adat yang menempel hingga saat ini adalah upacara kematian.

Salahsatu anggapan ajaran yang tidak mengakui adanya akhirat yaitu, ketika seorang penjahat mati, ia akan bertemu dengan penjaga akhirat dan dipukuli oleh kerabatnya ramai-ramai yang pernah ia sakiti di dunia. Penjaga akhirat pun mengusirnya dengan kejam atau memasukkan ia ke dalam penjara siksaan. Sebagian roh terpaksa lari kembali ke dunia. Roh penjahat akan kembali lagi ke dalam jasadnya, tetapi jasad itu telah rusak. Jadilah ia roh gelandangan yang mencari makan di tempat penyambelihan babi denganmenjilat-jilat darah yang tumpah atau makan sari-sari makanan dan sayuran yang terbuang. Ia sangat gembira bila ada seorang yang sudi memanggilnya dalam upacara cay lan kung atau cay lan tse ( upacara untuk membebaskan oarng-yang sudah mati yang bekeliaran).jika ia senang dengan meakai jasad itu, ia enggan untuk pulang.
Dan bila manusia yang baik mati, ia tidak akan sengsara di akhirat, justru ia sebaliknya ia akan senang tinggal di akhirat karna ia di bakali oleh keluarganya ketika di dunia, sehingga hidupnya di akhirat seba berkecukupan, dapay membeli tanah, membangun rumah, membeli kendaraan pribadi, dan lainnya yang bisa ia gunakan hasil dari bekal yang keluarganya berikan. atau jika ia petani, ia akan bertani di sana, lalu hasil dari tani itu ia akan menjadi orang kaya dari bertani itu.adakalanya ia menerima kiriman kelurganya di dunia. Yang bernasib malang adalah seorang bujangan atau gadis jika mati. Tatkala sampai di akhirat, penjaga gerbang akhirat betanya, “manakah pasanganmu” karena mereka tidak dapat menjawab, maka mereka kembali lagi ke dunia, tetapi jasadnya rusak. Seekor belalang molek menyediakan si gadis atau bujangan itu untuk menumpanginya. Belalang itu pun terbang ke rumah si bujangan atau gadis tersebut, gadis atau bujangan menjerit-jerit di rumahnya, tetapi tidak terdengar oleh keluarganya, yang terdengar oleh mereka adalah suara belalang.
Sungguh ironisnya ajaran-ajaran yang mereka jadikan sebagai pegangan kehidupan mereka, dan sungguh itu kontra dengan apa yang di turunkannya ke dunia melalui utusannya, dan didalmnya semua aturan yang menyangkut hal di atas salahsatunya sudah sudah termaktu di sana, dialah Allah pencipta alam semesta.
Tidak hanya sampai disitu kegilaan ajaran mereka, adapula tips agar di akhirat sana orang-orang mati aman, tentram dan mendapatkan kepuasan lainnya, yaitu dengan mengadakan upacara-upacara tertentu. Upacara sehari kematian, tiga hari kematian, tujuh hari kematian, sembialn hari kematian, lima belas hari kematian, empat puluh hari kematian, seratus hari kematian, setahun kematian dan tiga tahun kematian, itu adalah upacara-upacara yang mereka lakukan, fungsinya agar roh yang telah mati agar tidak gentayangan dan menggangu orang-orang sekitar.
Diantara upacara yang tadi di sebutkan, salahsatunya yaitu:

Tiga hari kematian
Diadakan pesta kematian, sementara roh masih ada di sekitar peti dan makan sari makanan yang tersedia. Pada suku Tsen purba di arah tenggara negri china, di adakan bembantaian kerbau dengan menebas leher kerbau dari dean ketika kerbau tengah dilarikan, adakalanya sampai berpuluh ekor,. \adat tersebut masih kini di lakukan di suku Toraja.

Sebilan hari kematian
Biasanya bila peti tidak di kubur pada hari ke sembilan, sembilan hari kematian hanya berupa pesta kecildengan menyajikan: kue, buah-buahan, dan ayam panggang.

Lima belas hari kematian
Adapula sebagian keluarga yang merayakannya denan merayakannya dengan menyalakan batang hio dan menyajikan ayam panggang, buah-buahan dan air teh. Sebagian keluarga bersiap mengantarkan peti mayat ke kuburan atau ke tempat penyimpanan mayat.

Empat puluh hari kematian
Menurut kepercayaan ajaran Yang, roh beraga halus itu pergi sementara ke akhirat. Jika ia orang baik-baik, penduduk akhirat datang menjemputnya. Serunai dan genderang di bunyakan, buah-buahan disajikan, dan ia di pesilahkan melihat-lihat ke dalam rumah,toko, dan kebun yang belum selesai.
Setelah itu roh kembali ke bumi dan ia mendapat tantangan dan godaan, tapi karena di antar pengawal yang di akhirat, segala godaan itu dapat di atasinya. Di rumah ia makan sari mkanan dan minuman yang di sediakan untuknya dalam pesta empat puluh tahun hari kematian. Konon pengawal pulang kembali dan roh selama sehari semalam tinggal dalam ruang tempat penyimpanan peti. Keesokan harinya, roh pulang ke akhirat, dalamperjalanan ia pun mendapat godaan di lautan antara dunia dan akhirat. Ketika ia melewati bulan, si bongkok yang nakal mengulurkan talinya untuk mengail perahu yang di tumpangi roh. Roh memberi kue pada tikus sehingga tikus memutuskan tali kail itu setiap kail itu di ulruka si bongkok.

Itulah salah satu dari sekian banyak ajaran yang di lakukan oleh golongan-golongan atau bangsa yang menurut islam itu tak perlu di lakukan karena kontra dengan apa yang di turunkan oleh pencipta alam semesta. Semoga kita dilinduni oleh Allah atas apa yang telah kita perbuat dan dijauh kan dari perkara-perkara yang dapat menjerumuskankan kita ke jalan yang sesat. Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar